
Makati City – Makati City, merupakan kota metropolitan di Ibu Kota Manila, Filipina. Kota ini dikelilingi gedung-gedung pencakar langit.
detikcom berkesempatan mengunjungi kota metropolitan yang berada di Ibu Kota Manila ini. Aktivitas di kota ini seperti tak ada habisnya dari siang hingga malam hari.
Pada pagi hari, jalanan di Makati City ramai dengan aktivitas warga. Para penduduk ada yang berangkat kerja dengan berjalan kaki di trotoar.
Lalu lintas juga dipadati dengan kendaraan, baik itu kendaraan pribadi, angkutan umum hingga roda dua. Sepanjang hari, lalu lintas cenderung padat. Terlebih saat menjelang lampu merah atau traffic light.
Uniknya, Makati City memiliki banyak traffic light. Traffic light ini sering dijumpai tiap-tiap blok jalan. Jarak blok ini sekitar 100-300 meter. Kondisi ini membuat kondisi lalu lintas menjadi macet karena antrean kendaraan.
Jalanan di Makati City juga banyak yang satu arah atau one way. Dalam pengamatan detikcom, kondisi lalu lintas sering kali ramai, terkadang cenderung padat.
Dilansir dari situs resmi pemerintah Makati City, kota ini sudah ada sejak abad ke-17. Saat itu bernama San Pedro de Makati.
“San Pedro de Makati didirikan pada tahun 1670 sebagai ‘visita’ dari Sta. Ana de Sapa di bawah yurisdiksi Fransiskan. Pada tahun 1901, kota ini dimasukkan ke dalam provinsi Rizal. Pada tanggal 28 Februari 1914, Badan Legislatif Filipina mengesahkan Undang-Undang 2390, yang mempersingkat namanya menjadi Makati,” demikian keterangan di situs pemerintah Kota Makati.
Pada tahun 1975, Makati dijadikan bagian dari Metro Manila. Tanggal 2 Januari 1995, Makati memperoleh status kotamadya berdasarkan Undang-Undang Republik 7854. Makati City dipimpin oleh Wali Kota bernama Abigail Binay.
Makati yang Tak Habis hingga Malam Hari
Kota Makati sepertinya tidak pernah ‘mati’. Jalanan masih ramai dengan aktivitas warga hingga malam hingga.
Seperti misalnya di Makati Avenue. Hingga jelang tengah malam pukul 23.30 waktu setempat, warga masih tampak ramai di jalanan. Para turis juga terlihat di lokasi.
Makati juga memiliki wilayah ‘red-light district’ yang dipenuhi tempat liburan malam. Tempat ini ada di P. Burgos Street. Lokasi ini ramai didatangi warga lokal maupun turin di malam hari.
Kondisi yang sama juga terjadi di pusat-pusat perbelanjaan seperti Greenbelt Makati dan SM Makati. Warga tampak ramai berjalan di trotoar. Lalu lintas di lokasi juga terpantau padat.